July 21, 2015

[Trip To] Hutan Mangrove PIK


Agenda ke tempat ini udah dibuat tahun lalu, tapi ketunda sampai gue lupa dan gak pengen, sampai pengen dan lupa lagi sampai akhirnya libur lebaran hari ke dua kami baru bisa berangkat ke sana.

Enggan bawa kendaraan pribadi, kami berangkat dari Stasiun Bekasi naik KRL ke Stasiun Jakarta Kota (3.000) pukul 12.30 kalo gak salah. Kondisi KRL lumayan ramai karena banyak juga yang mau jalan jalan. Sampai di Stasiun Kota, penuh sesak, kami susah payah cari pintu keluar menuju shelter busway Kota. Keluar pintu utara, ambil kiri, nah itu shelternya. Kalo rumah kalian deket shelter busway, naik busway trayek Blok M-Kota juga bisa. Pintu masuk shelter ini ada di seberang jalan, jadi harus masuk semacam terowongan gitu.

Masuk shelter pake kartu ya (3.500) atau kalian bisa beli kartu dulu 40.000 yang udah deposit 20.000, saran gue sih beli kartu yang banknya sesuai sama bank yang kalian pake biar top up saldonya gampang, tapi top up di loket busway juga bisa kok.

Kami bergerak menuju gate bertuliskan 'Pluit', nah dari sini kalian harus naik BKTB. Busnya lebih kecil dari busway, sebelum naik tanya dulu ini ke PIK atau gak, kalo iya boleh deh kalian naik. Karena ini bukan busway, jadi kalian kena tambahan (2.500) soalnya harga tiketnya 6.000. Udah naik BKTB duduk manis aja, perjalanan lumayan jauh, kira kira 30 menit itupun kalo gak macet.

Turun di Tzu Chi center, langsung ambil kiri jalan lurus aja sampai mentok ambil kanan. Nah sampai deh di hutan mangrove.

Kami bayar 25.000 untuk tiket masuk dewasa, anak anak 10.000, motor 5.000, mobil 10.000 sedangkan turis asing 250.000. Gak jauh dari gerbang masuk ada masjid yang lumayan besar buat ngadem—sama ibadah tentunya.

Ngadem?
Iya, kami sampai di sana pukul 03.00 kalo gak salah, matahari masih lumayan menyengat apalagi hutan ini letaknya di utara Jakarta.

Jadi kami bergerak masuk ke dalam, beli minum di vending machine karena katanya gak boleh bawa alat alat piknik, kamera saku apalagi SLR kecuali kalian mau bayar 1.000.000 untuk itu tapi kamera henpon boleh masuk, aneh juga ya.

Agak bingung harus kemana dulu, kami memutuskan mampir ke kantin cari makanan. Ternyata cuma ada satu stand lumayan kosong yang jual minuman dingin sama pop mi (11.000). Di sini juga ada pondok pondok atau kemah buat penginapan.

Setelah ngemil seadanya, kami mulai keliling keliling cari spot foto.



Di sini juga bisa naik perahu atau menanam mangrove, karena takut kemaleman kami cuma keliling aja, itu pun belum semua tempat dikunjungi.


Oh iya, pake sepatu yang nyaman karena kebanyakan jalan dibuat dari susunan batang kayu, pake baju yang tipis karena cuaca terik banget, bawa payung atau topi juga boleh. Saran gue sih gak usah bawa anak kecil karena tempatnya kurang nyaman, namanya juga hutan bakal banyak nyamuk atau serangga kecil lainnya.

Karena tempat ini cocok banget buat foto foto, datanglah pada hari biasa. Urusan makan enak, di ruko arah keluar banyak berjejer resto steak, kedai mi sampai warung kopi yang terkenal.

Kelar muter muter dan kaki udah pegel, kami keluar taman wisata jam 17.00 kalo gak salah. Tadi pas kami turun BKTB, mba mba busnya udah bilang "Nanti tunggu di sana ya, kita gak boleh berenti kalo gak ada plangnya" jadi gue sempet berdebat sama Aa. Dia ngeyel nunggu di tempat kita turun, gue ngotot kita harus nyebrang dan nunggu di bawah plang ini. Aa ngalah karena emang dia salah /ngekek/


Gak sampai 10 menit BKTB dateng dan bawa kita balik ke Kota. Karena kita naiknya bukan dari shelter bayar tiketnya langsung 6.000.

Perjalanan agak tersendat karena macet, kami lanjut naik busway ke Harmoni karena ngantri tiket di stasiun itu panjangnya dari pintu utara ke pintu selatan /dadah dadah nyerah/

Sampai di Harmoni kami lanjut naik busway jurusan PGC, transit di RS Premier Jatinegara, naik lagi arah Pulo Gebang turun di Perumnas Klender dan terpaksa naik KRL di stasiun Buaran karena kendaraan kami di parkir di stasiun Bekasi—Fiuh.

Jadi gitu, harus siap jalan kalo emang niat jalan jalan /ngekek/

1 Comment:

Hello I'm Na said...

Btw itu kalo turis asingnya tau perbedaan harganya; mungkin mereka bakalan............... *mati*

Post a Comment