December 4, 2012

Sepotong cerita malam



 Aku, dengan langkah kecil kecil berjalan menyusuri jalan jalan cukup besar, menikmati hawa hujan yang selalu aku suka, basah dingin, dan penuh perasaan, seperti menyampaikan sesuatu yang tak pernah tersampaikan, juga menyimpan sesuatu yang bahkan aku tak pernah ketahui itu apa. Aku sambil lalu, melamunkan apa saja yang bisa aku lamunkan, memikirkan pikiran pikiran yang terlintas begitu saja, menyenandungkan lagu lagu yang ada di telingaku

L.U.B.A.Y = LUBAY


Ini kisah kami, aku dan mereka. 

Lubay, kami biasa menyebutnya begitu. Entah sejak kapan nama itu melekat, hanya saja kami suka menyebut diri kami seperti itu.

Nama itu dipilih karena kami sekelompok anak perempuan yang lebay—berlebihan, karena akan terlalu mencolok disebut lebay, jadilah nama lubay. Hahaha. Aneh memang, tapi aku suka, kami suka.
Persahabatan ini pun entah sejak kapan menjadi erat, seingatku mulai terasa hangat saat kami ditingkat akhir sekolah menengah. Ya, kami satu kelas, satu baris, satu untuk enam, enam untuk satu. Banyak cerita yang kami lalui bersama, marah, senang, sedih, susah kami bersama.

December 3, 2012

Welcoming December


As long as my life story, this is the second month I love best after July. Here is the month where we belong, the month which is witness for the two of us looking each other, warmly.