August 9, 2015

Hari Ke Dua — Your Perfect Guy

Aku dipertemukan dengan pria idamanku. Kulitnya putih, badannya tegap walau tidak terlalu tinggi, barisan giginya rapi dan matanya cokelat. Rambutnya hitam berkliau dan ia selalu tahu bagaimana membuatnya terlihat segar. Pernah suatu kali di pinggir pantai aku bertanya padanya "Kamu tahu bagian tubuh mana darimu yang aku paling suka?" Ia menggeleng.
Betismu.

Ya, aku suka betisnya. Berisi tapi tidak terlalu gemuk, betis paling indah yang pernah aku lihat, ada sedikit bulu halus di sana dan tiap kali ia kenakan sepatu dan celana basketnya yang besar itu tak mungkin aku tak jatuh cinta.

Ia mengajariku memasukkan bola basket dengan benar. Katanya aku harus menekuk pergelangan tanganku saat melempar bola ke arah ring dan aku selalu ingat nasihatnya yang itu.

Ia menguasai beberapa bidang olahraga, sepak bola paling ia suka tapi aku lebih sering menemaninya di lapangan basket.

Musik.

Ia pandai memainkan beberapa alat musik, drum, gitar, piano. Aku tak pernah tak terpesona saat melihatnya menabuh drum. Jantungku selalu berdegup berat saat melihatnya memetik bas. Ia juga pandai mencipta lagu. Aku mendengar beberapa karyanya dan tak ada yang aku tak suka.

Sebagai gadis muda yang menggilai pria penabuh drum yang bisa bermain basket adalah suatu kebahagiaan besar diberi kesempatan untuk satu frame bersamanya.
Dia cinta pertamaku dan selalu akan tetap begitu.

0 Comment:

Post a Comment