....
Niat nulis malah kehabisan kata kata gini. Oke. Mari kita mulai. Gimana kalo dari awal semester akhir perkuliahan? Oke? Oke.
Niat nulis malah kehabisan kata kata gini. Oke. Mari kita mulai. Gimana kalo dari awal semester akhir perkuliahan? Oke? Oke.
Jeng jeng jeng jeng
Hari itu dibuka dengan diseminasi hasil penelitian. Sejak hari itulah kepala jantung dan nadi gue berdenyut lebih keras dari biasanya.
Hari itu dibuka dengan diseminasi hasil penelitian. Sejak hari itulah kepala jantung dan nadi gue berdenyut lebih keras dari biasanya.
Disana dibahas soal apa apa yang boleh dan tidak dilakukan selama
masa karantina skripsi. Serta trik trik yang sebagian besar hanya mudah
untuk didengarkan saja. Jadi ya begitulah. Gue mulai lagi dari awal.
Urusan Penulisan Ilmiah yang katanya membantu itu cuma 40% bekerja
buat gue. Sisanya Nol besar. Entah bagian mana yang salah di sini.
Hal menegangkan berikutnya adalah tiap mahasiswa tidak sepenuhnya
punya hak untuk menjadi skripsian. Kenapa? Karena ada syarat syarat yang
harus mereka penuhi
Syarat mutlak yang pertama adalah mereka harus punya IPK di atas 3.25 tanpa nilai perbaikan [kecuali kelas mengulang] dengan jumlah sks minimal 130
Syarat nego berikutnya adalah jika mereka memiliki IPK di bawah 3.25
namun ingin skripsi, mereka harus mengajukan proposal dengan perbaikan
nilai hingga mencapai IPK yang ditetapkan
Jika salah satu syarat di atas tidak bisa terpenuhi maka mahasiswa harus mengambil jalur Kompre.
Apa itu kompre? Jadi mahasiswa disuruh belajar 3 mata kuliah dengan 2
mata kuliah wajib dan 1 mata kuliah pilihan kemudian disidang oleh
dosen penguji. Ya mirip ujian lisan gitu deh. Cuma tingkat lulus tidak
lulusnya 50:50 kalo mereka gak lulus ya ikut sidang kompre lagi, begitu
terus berulang sampe lulus.
Lantas bagaimana? IPK gue alhamdulillah lebih dari cukup untuk
memenuhi syarat mutlak di atas. Tinggal menunggu SK murni turun langsung
wusss siap di karantina. Hehehe.
"Muram sedih lesu keluh tak membuat segala yang salah menjadi benar
pun tidak dengan tertawa atau tersenyum. Tapi percayalah hati yang
senang akan membawa pikiran tenang, begitu juga sebaliknya"
((SKRIPSIAN))
0 Comment:
Post a Comment